Kekuatan Militer China
Kekuatan Militer China
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memiliki salah satu kekuatan militer terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang mencakup angkatan darat, laut, udara, pasukan roket, dan pasukan pendukung strategis, telah menjadi instrumen utama dalam mendukung kebijakan pertahanan dan geopolitik negara tersebut.
1. Struktur dan Organisasi Militer
PLA terdiri dari lima cabang utama:
- Angkatan Darat PLA (PLAGF): Memiliki sekitar 975.000 personel aktif, menjadikannya salah satu angkatan darat terbesar di dunia.
- Angkatan Laut PLA (PLAN): Dengan kapal induk, kapal selam nuklir, dan armada modern lainnya, PLAN fokus pada proyeksi kekuatan maritim.
- Angkatan Udara PLA (PLAAF): Memiliki pesawat tempur generasi kelima seperti J-20 dan sistem pertahanan udara canggih.
- Pasukan Roket PLA (PLARF): Mengelola arsenal nuklir dan rudal balistik strategis serta taktis.
- Pasukan Pendukung Strategis PLA: Bertanggung jawab atas perang elektronik, keamanan siber, dan operasi luar angkasa.
2. Modernisasi Militer
Dalam dua dekade terakhir, China telah melaksanakan program modernisasi besar-besaran yang mencakup:
- Peningkatan Teknologi: Mengembangkan persenjataan canggih seperti hipersonik, AI untuk militer, dan drone otonom.
- Industri Pertahanan Domestik: Produksi alat utama sistem senjata (alutsista) seperti tank, kapal perang, dan pesawat secara mandiri.
- Pelatihan dan Profesionalisme: Meningkatkan kemampuan pasukan melalui latihan bersama dengan negara lain dan pembaruan doktrin militer.
3. Anggaran Militer
China memiliki anggaran militer terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Pada tahun 2023, anggaran militer China diperkirakan mencapai sekitar $224 miliar. Fokus utama pengeluaran ini meliputi:
- Modernisasi persenjataan.
- Pengembangan teknologi canggih.
- Peningkatan infrastruktur militer, seperti pangkalan di Laut China Selatan.
4. Kekuatan Geostrategis
China menggunakan kekuatan militernya untuk mendukung kepentingan geopolitik, seperti:
- Laut China Selatan: Mengklaim wilayah dan membangun pangkalan militer di pulau-pulau buatan.
- Peran Global: Partisipasi dalam misi penjaga perdamaian PBB dan penguatan pengaruh di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
- Hubungan dengan Taiwan: Mempertahankan kebijakan “Satu China” dengan peningkatan operasi militer di sekitar Selat Taiwan.
5. Tantangan dan Kritik
Meskipun memiliki kekuatan besar, PLA juga menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Transparansi: Kurangnya informasi yang jelas mengenai doktrin militer dan operasi strategis mereka.
- Persaingan Global: Ketegangan dengan Amerika Serikat, India, dan negara-negara lain di kawasan Indo-Pasifik.
- Keamanan Siber: Ancaman serangan siber yang terus meningkat.
6. Masa Depan Militer China
China terus berupaya menjadi kekuatan militer global pada tahun 2049, sejalan dengan peringatan 100 tahun berdirinya RRT. Fokus utamanya meliputi dominasi teknologi, kemandirian dalam produksi alutsista, dan peningkatan proyeksi kekuatan di luar negeri.
Dengan kemajuan pesat dalam teknologi dan strategi, kekuatan militer China akan terus menjadi elemen kunci dalam menentukan dinamika keamanan global di abad ke-21.
Post Comment